Rabu, 29 September 2010

Jangan Berhenti Karena Susah







]Ada seseorang yang susah bangkit dari keterpurukan setelah di PHK. Dia mau mencari kerja, umur sudah tidak muda lagi. Dia mau menjalankan bisnis, tetapi sudah berkali-kali mencoba tidak ada satu pun yang berjalan terus. Dia selalu berhenti di tengah jalan.

Apa yang menjadikan dia selalu berhenti? Sederhana, karena dia begitu akrab dengan kata susah atau sulit. Dia berkata bahwa dia sudah berusaha, tapi ternyata sulit. “Ternyata susah juga untuk membangun bisnis.” Dan berbagai komentar lainnya yang bernada sulit.

Dia meminta nasihat kepada saya. Saya berikan beberapa nasihat. Apa jawabannya? Tidak lepas dari dua kata itu:

“Susah.”
“Sulit.”

Saya mencoba untuk memberikan inspirasi yang bercerita tentang seseorang yang berhasil membangun bisnis dengan berawal 1 buah gerobak bakso menjadi ratusan gerobak bakso. Saya jelaskan kalau orang ini merangkak dari nol dan sampai akhirnya berhasil.

Apa reaksi dia? Dia berkata:

“Saya sering mendengar cerita keberhasilan. Tapi sayang tidak diceritakan susahnya membangun bisnis.”

Dia terus berkata susah, sulit, susah, sulit, tidak mudah, dan sebagainya. Banyak orang yang seperti ini!

Jika Anda termasuk orang yang seperti ini, saya mau bertanya.

“Memang susah. Memang tidak mudah. Memang sulit. Lalu?”

Sahabat, coba pikirkan. Jika bisnis itu mudah. Tentu akan banyak sekali orang yang berbisnis dan kaya raya. Pada kenyataanya memang sedikit sekali orang yang mau berbisnis dan bertahan di bisnis. Karena memang, bisnis itu susah, bisnis itu sulit, dan perlu kerja keras untuk menjalankannya. Bisnis memang hanya untuk orang yang berani, tekun, sabar, dan mau kerja keras sampai berhasil.

Sekarang, pilihan Anda. Apakah mau melewati masa susah membangun bisnis atau tidak?

Jika Anda punya kemauan, maka ambillah tindakan. Jika susah, Anda bisa belajar. Jika tidak tahu, Anda bisa mencari tahu. Jika lama, Anda bisa bersabar. Jika tidak punya modal, Anda bisa mencari modal. Jika tidak bisa mencari modal, Anda bisa belajar mencari modal. Allah sudah memberikan potensi kepada Anda. Anda punya hati, Anda punya akal, dan Anda punya energi. Gunakanlah.

Memang akan banyak menghadapi masalah. Tapi Allah sudah memberikan akal kepada kita untuk mengatasi masalah. Memang perlu kerja keras, tapi Allah sudah memberikan tangan dan kaki kepada kita untuk bekerja keras. Allah sudah memberikan sistem pencernaan yang bisa mengubah makanan menjadi energi. Apa lagi yang kurang?

Sahabat, jangan berhenti karena susah. Kita sudah diberik potensi yang dahsyat oleh Allah untuk mengatasi kesulitan yang kita hadapi. Kesulitan memang untuk kita hadapi, untuk kita lewati, sebab kemudahan akan datang setelah kesulitan.

“Kelapangan itu (datang) setelah kesempitan serta bahwa kemudahan itu (datang) setelah kesulitan.” (HR Ahmad)

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS Alam Nasyrah:5-6)

Sahabat, semua orang sukses pernah mengalami masa-masa susah. Mereka menghadapi kesulitan seperti kita. Hanya saja, mereka tidak berhenti. Oleh karena itu, kita pun sama, jangan berhenti karena susah.


sumber:http://www.facebook.com/?page=1&sk=messages&tid=1461375567077

Al-quran Mukjizat Terhebat...





Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): ‘Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka’.” (QS.Al-Imran:190-191)

Bila mendengar kata mukjizat, pastinya teringat dengan kisah para Nabi dan Rasul Allah yang diberikan kelebihan melebihi orang biasa. Ya, bahwa setiap rasul telah Allah berikan mukjizat yang berbeda-beda sebagai bukti agar kaumnya beriman pada Allah dan Rasul-Nya. Ingatkah dengan kisah Nabi Ibrahim as yang dilemparkan ke dalam api oleh raja Namrud dikarenakan beliau melawan raja kafir tersebut? Apakah api membakar seluruh tubuhnya? Nyatanya Allah memerintahkan api supaya menjadi dingin sehingga Nabi Ibrahim as selamat. Atau tentang nabi Musa as. yang mampu membelah laut Merah agar terbebas dari kejaran pasukan Firaun hingga Firaun dan pasukannya tenggelam di Laut Merah?

Mukjizat yang tidak kalah hebatnya adalah tatkala nabi Isa as. Menyembuhkan orang buta dan sakit kusta, sebagaimana tercantum dalam QS. Al-Imran ayat 3 yang berbunyi, “Dan aku sembuhkan orang buta dan sakit kusta, dan aku hidupkan orang mati dengan izin Allah.” Perbuatan nabi Isa as memang ajaib pada zaman itu. Sampai-sampai beliau dianggap anak Tuhan karena hanya Tuhan-lah yang bisa menghidupkan orang mati.

Namun ada mukjizat yang terhebat dan berbeda sampai saat ini dan tidak ada yang bisa menandingi. Mukjizat terbesar yang Allah berikan kepada Rasul terakhir, seorang Khatamul Anbiya bernama Muhammad SAW yaitu sebuah kitab suci Al-Qur’an. Mengapa dikatakan demikian? Karena keajaiban Al-Quran justru semakin lama dipahami semakin mengagumkan, mencengangkan sekaligus menggetarkan, sesuai dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dengan pesat. Oleh sebab itulah umat Islam dituntut dari waktu ke waktu untuk belajar dan terus belajar, mempelajari dan memperhatikan segala apa yang telah diciptakan-Nya. “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” QS.Al-Mujadillah : 11.

Al-Qur’an mengandung ayat-ayat yang merupakan sumber ilmu pengetahuan dan teknologi. Beberapa ayat telah terbukti melalui penelitian ilmiah dan pengalaman empiris. Terbukti dari penelitian yang dilakukan oleh seorang guru besar ilmu bedah berkebangsaan Prancis bernama Prof. Dr. Maurice Bucaille. Beliau berhasil menemukan mumi Firaun dan melakukan pembedahan. Hasil yang didapat membuatnya terkejut karena sel-sel saraf Firaun menunjukkan bahwa kematiannya benar akibat tenggelam di laut dengan shock yang hebat. Dengan ditemukannya bukti ini dan setelah membandingkan dengan apa yang dia baca dalam Al-Qur’an surat Yunus ayat 92, “maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.” Begitu pula dalam surat Al-Baqarah ayat 50, “Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamakan kamu dan Kami tenggelamkan (Firaun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan”. Dari sinilah beliau meyakini bahwa Al-Qur’an itu benar-benar wahyu Allah. Semua ayat Al-Qur’an masuk akal dan mendorong sains untuk maju. Sejak itulah Prof. Bucaille menjadi seorang Muallaf.

Contoh diatas barulah sebagian kecil dari ayat Al-Qur’an. Masih banyak ayat-ayat yang bisa dibuktikan kebenarannya secara ilmiah jika manusia mau memperhatikan dan mempelajarinya. Hal ini tak lain agar manusia dapat mengenal Sang Pencipta yaitu Allah Azza wa Jalla. Selain itu pula Allah berkehendak agar manusia dapat ikut memahami dan mempelajari sebagian dari ilmu-Nya, bagaimana caranya Allah menciptakan alam semesta, bagaimana Allah menghamparkan bumi dan isinya, bagaimana Allah menciptakan manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan, dan mengapa pula bisa terjadi berbagai kejadian alam seperti hujan, angin, petir, badai dan sebagainya. Allah SWT sengaja memperlihatkan proses tersebut tahapan demi tahapan selain untuk memperlihatkan kekuasaan-Nya sekaligus mempermudah manusia untuk mempelajarinya dan mau mensyukurinya. Wallahu’alam.

“Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.” (QS.Al-Jatsiyah:13)

Selasa, 28 September 2010

Diam Itu EMas.........







Dalam upaya mendewasakan diri kita, salah satu langkah awal yang harus kita pelajari adalah bagaimana menjadi pribadi yang berkemampuan dalam menjaga juga memelihara lisan dengan baik dan benar. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah saw, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berkata benar atau diam.", hadits diriwayatkan oleh Bukhari.

1. Jenis-jenis Diam

Sesungguhnya diam itu sangat bermacam-macam penyebab dan dampaknya. Ada yang dengan diam jadi emas, tapi ada pula dengan diam malah menjadi masalah. Semuanya bergantung kepada niat, cara, situasi, juga kondisi pada diri dan lingkungannya. Berikut ini bisa kita lihat jenis-jenis diam:

a. Diam Bodoh
Yaitu diam karena memang tidak tahu apa yang harus dikatakan. Hal ini bisa karena kekurangan ilmu pengetahuan dan ketidakmengertiannya, atau kelemahan pemahaman dan alasan ketidakmampuan lainnya. Namun diam ini jauh lebih baik dan aman daripada memaksakan diri bicara sok tahu.

b. Diam Malas
Diam jenis merupakan keburukan, karena diam pada saat orang memerlukan perkataannya, dia enggan berbicara karena merasa sedang tidak mood, tidak berselera atau malas.

c. Diam Sombong
Ini pun termasuk diam negatif karena dia bersikap diam berdasarkan anggapan bahwa orang yang diajak bicara tidak selevel dengannya.

d. Diam Khianat
Ini diamnya orang jahat karena dia diam untuk mencelakakan orang lain. Diam pada saat dibutuhkan kesaksian yang menyelamatkan adalah diam yang keji.

e. Diam Marah
Diam seperti ini ada baiknya dan adapula buruknya, baiknya adalah jah lebih terpelihara dari perkataan keji yang akan lebih memperkeruh suasana. Namun, buruknya adalah dia berniat bukan untuk mencari solusi tapi untuk memperlihatkan kemurkaannya, sehingga boleh jadi diamnya ini juga menambah masalah.

f. Diam Utama (Diam Aktif)
Yang dimaksud diam keutamaan adalah bersikap diam hasil dari pemikiran dan perenungan niat yang membuahkan keyakinan bahwa engan bersikap menahan diri (diam) maka akan menjadi maslahat lebih besardibanding dengan berbicara.

2. Keutaam Diam Aktif

a. Hemat Masalah
Dengan memilih diam aktif, kita akan menghemat kata-kata yang berpeluang menimbulkan masalah.

b. Hemat dari Dosa
Dengan diam aktif maka peluang tergelincir kata menjadi dosapun menipis, terhindar dari kesalahan kata yang menimbulkan kemurkaan Allah.

c. Hati Selalu Terjaga dan Tenang
Dengan diam aktif berarti hati akan terjaga dari riya, ujub, takabbur atau aneka penyakit hati lainnya yang akan mengeraskan dan mematikan hati kita.

d. Lebih Bijak
Dengan diam aktif berarti kita menjadi pesdengar dan pemerhati yang baik, diharapkan dalam menghadapi sesuatu persoalan, pemahamannya jauh lebih mendaam sehingga pengambilan keputusan pun jauh lebih bijak dan arif.

e. Hikmah Akan Muncul
Yang tak kalah pentingnya, orang yang mampu menahan diri dengan diam aktif adalah bercahayanya qolbu, memberikan ide dan gagasan yang cemerlang, hikmah tuntunan dari Allah swtakan menyelimuti hati, lisan, serta sikap dan perilakunya.

f. Lebih Berwibawa
Tanpa disadari, sikap dan penampilan orang yang diam aktif akan menimbulkan wibawa tersendiri. Orang akan menjadi lebih segan untuk mempermainkan atau meremehkan.

Selain itu, diam aktif merupakan upaya menahan diri dari beberapa hal, seperti:

Diam dari perkataan dusta
Diamdari perkataan sia-sia
Diam dari komentar spontan dan celetukan
Diam dari kata yang berlebihan
Diam dari keluh kesah
Diam dari niat riya dan ujub
Diam dari kata yang menyakiti
Diam dari sok tahu dan sok pintar
Mudah-mudahan kita menjadi terbiasa berkata benar atau diam. Semoga pula Allah ridha hingga akhir hayat nanti, saat ajal menjemput, lisan ini diperkenankan untuk mengantar kepergian ruh kita dengan sebaik-baik perkataan yaitu kalimat tauhiid "laa ilaha illallah" puncak perkataan yang menghantarkan ke surga.

....Pedih yg Membawa Nikmat...


Sungguh kasihan orang yang kurang iman dan ilmu. Hari demi
hari yang dilalui di dunia ini selalu diliputi kesengsaraan
yang datang silih berganti. Cemas dan gelisah merupakan
indikasi hati yang jauh dari ketenteraman, yang membuat
nikmat yang ada tidak lagi dirasakan sebagai nikmat.
Begitu banyak hal yang tidak diinginkan tiba-tiba datang
menimpa. Karena belum tahu ilmunya, perasaan pun semakin
tertekan dan pasti ujungnya berupa penderitaan.
Di antara hal yang paling umum diberikan kepada manusia
adalah saat-saat ditimpa penyakit. Sebagian besar manusia
ketika ditimpa penyakit biasanya jatuh mengeluh. Tubuh
lunglai, wajah pun langsung kuyu, pudar cahayanya. Padahal
semakin banyak mengeluh, semakin terasa penderitaannya.
Semakin terasa karena hati tidak mau menerima musibah ini.
Maka, perasaan pun menjadi tertekan dan gelisah.
Yang paling mencelakakan dan kian menambah kesengsaraan
adalah pikiran yang tidak terkuasai dengan baik. Biasanya
menerawang jauh serta sebagian besar yang dipikirkan di-
persulit dan dikembangkan semakin parah dan menegangkan.
Orang yang terkena gejala tumor, misalnya, akan menjadi
sengsara jika yang menjadi buah pikirannya sesuatu yang
jauh lebih mengerikan daripada kondisi yang sebenarnya.
Ah, jangan-jangan tumor ganas. Bagaimana kalau merambat
ke seluruh tubuh, sehingga harus dioperasi ? Lalu,bagaimana
kalau operasinya gagal ? Belum lagi biayanya yang pasti
sangat besar. Wah, bagaimana ya ? Akibatnya, jelas orang
itu akan jauh lebih menderita dibanding penderitaan yangsebenarnya.
Semua itu terjadi karena kesalahan berpikir. Belum paham
terhadap hikmah penyakit yang menimpanya, sehingga salah
dalam menyikapinya. Hasilnya rugi di dunia dan di akhirat.
Kondisi dan sikap mental semacam ini harus segera kita
atasi. Kita harus senantiasa sehat karena hanya dengan
kesehatanlah gerak hidup ini menjadi lancar. Kalaupun
tubuh memang harus sakit, maka hati kita harus benar-benar
tetap berfungsi dengan baik.
Bagaimana cara menyiasatinya ? Insya Alloh resep ini akanbermanfaat bagi
kita.
Pertama, yakinilah bahwa selama hidup di dunia ini pasti
akan dipergilirkan aneka musibah. Sebagaimana firman Alloh
Azza wa Jalla (yang artinya), "Dan sungguh akan Kami berikan
cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, ke-
kurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita
gembira kepada orang-orang yang sabar." (QS Al Baqarah [2] : 155)
Kedua, yakinlah bahwa segalanya milik Alloh. Sebagaimana
firman-Nya (yang artinya), "Ketahuilah, sesungguhnya kepunyaan
Alloh lah apa yang ada di langit dan di bumi. Sesungguhnya
Dia mengetahui keadaan yang kamu berada di dalamnya (sekarang)
dan (mengetahui pula) hari (manusia) dikembalikan kepada-Nya,
lalu diterangkan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka
kerjakan. Dan Alloh Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS An Nuur [24] :
64)
Memang, jagad raya alam semesta berikut isinya ini benar-benar
mutlak milik Alloh, Dia-lah yang Menciptakan, Mengatur, dan
Mengurusnya setiap saat. Sedangkan kita, jangankan membuat,
menggambarnya saja sudah tidak mampu. Bahkan, untuk tubuh
ini saja, jangankan bisa mengurusnya, tahu isinya pun tidak.
Sekali lagi, semuanya mutlak milik-Nya. Dan Alloh berbuat
apa saja yang Dia kehendaki, tanpa dapat dicegah, atau di halangi
siapapun.
Dalam hal ini Alloh berfirman (yang artinya), "Jika Alloh
menimpakan suatu kemudlaratan kepadamu, maka tidak ada yang
dapat menghilangkannya, kecuali Dia. Dan jika Alloh meng-
hendaki kebaikan bagimu, maka tak ada yang dapat menolak
karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang
dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Dan Dia-lah
yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS Yunus [10] : 107)
Begitupun kalau Alloh telah menghendaki tubuh ini sakit,
ya wajar saja karena memang milik-Nya. Mengapa kita harus
pusing, kecewa, atau protes ? Ibarat seseorang menitipkan
baju miliknya kepada kita, kalau suatu saat diambil kembali,
mengapa kita harus keberatan ? Tidaklah layak kita berbuat seperti itu.
Seyogyanya kita memilih untuk ridla saja dalam menerima apa
yang telah terjadi. Segala kekecewaan, penyesalan, dan keluh
kesah, sama sekali tidak akan menyelesaikan masalah. Sekiranya
ada air tumpah dari gelas, apa perlunya kita menangis sedih,
menyesali, dan mengeluhkan air yang sudah menyerap ke dalam
tanah ? Sungguh semua itu merupakan perbuatan sia-sia yang
hanya membuang-buang waktu, tenaga, dan pikiran. Lebih baik
kita kerahkan segenap tenaga, pikiran, dan waktu tersebut
untuk mencari air yang lain lagi.
Ketiga, yakinilah bahwa Alloh itu Mahabijaksana dalam menentukan
segala-galanya. Dia Mahatahu akan keadaan tubuh kita karena
memang Dia yang membuat dan yang mengurusnya. Mahasuci Alloh
dari segala perbuatan zhalim. Semua yang ditimpakan kepada
makhluk-Nya sudah diukur dengan sempurna. Teramat mustahil
akan over dosis. Alloh berfirman (yang artinya), "Alloh tidak
membebani seseorang, melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
Ia mendapat pahala dari kebajikan yang diusahakannya dan men-
dapat siksa dari kejahatan yang dikerjakannya. (Mereka berdoa),
"Ya Tuhan kami, janganlah engkau bebankan kepada kami beban
yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang
yang sebelum kami. Ya Tuahn kami, janganlah Engkau pikulkan
kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah
kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkau penolong
kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (QS Al Baqarah [2] :
286)
Jadi, Alloh memang tidak akan membebani seseorang, kecuali
sesuai dengan kemampuannya. Dia Mahatahu segala-galanya.
Maka, Dia pun tahu Mahatahu akan kemampuan maksimal kita
menahan sakit. Dia Mahatahu biaya yang dikeluarkan dan Dia
pun Mahatahu akan keadaan ekonomi kita. Dia Mahatahu segala
dampak yang akan terjadi pada masa depan kita dengan adanya
penyakit ini. Pokoknya, Dia Mahatahu segala awal dan akhir
dari musibah yang memang sudah diukur-Nya dengan penuh kasih dan sayang.
Oleh karena itu, wahai hamba-hamba Alloh, hentikanlah mem-
bebani pikiran dan berburuk sangka kepada-Nya. Lebih baik
kita kerahkan segala potensi yang ada untuk berusaha memahami
hikmah di balik semua kejadian ini.
Sahabat, bila kita telah memahami hikmahnya, maka ternyata
sakit itu adalah suatu takdir yang sangat menguntungkan karena
akan menggugurkan dosa-dosa kita. Bukankah kita selalu me-
rindukan ampunan-Nya ? Inilah salah satu bentuk pengabulan keinginan kita
itu.
Rasulullah SAW bersabda, "Ketika seseorang ditimpa penderitaan
(sakit), maka Alloh mengutus dua orang malaikat kepadanya. Dia
berfirman, 'Dengarkanlah apa kata hamba-Ku ketika ditengok orang-
orang.' Jika ia mengucapkan Alhamdulillah, maka Alloh berfirman
kepada dua malaikat tersebut, 'Sampaikanlah kepadanya, jika Aku
mematikannya akibat penyakitnya, maka pasti masuk syurga, dan
jika ia Aku sembuhkan, maka pasti daging dan darahnya diganti
dengan yang lebih baik daripada asalnya, serta kujadikan pen-
deritaan (penyakitnya) sebagai penebus dosa-dosanya.' " (HR Al Faqih)
Dalam hadits lain Rasulullah bersabda, "Rintihan orang yang sakit
ditulis sebagai tasbih, jeritannya sebagai tahlil, bernafasnya
sedekah, tidurnya adalah ibadah, dan berbolak-baliknya ketika
tidur seperti perang sabil. Dan ditulis pula baginya sebaik-baik
amal yang biasanya ia lakukan di waktu sehatnya."
Adapun hikmah lainnya adalah bahwa sakit dapat dijadikan sebagai
ladang tafakkur. Betapa tidak ? Dengan sakit, kita dapat terhindar
dari kemaksiatan, yang besar kemungkinan akan dilakukan jika kita
dalam keadaan sehat. Kita menjadi insyaf, betapa penting dan mahal-
nya harga kesehatan yang biasanya disia-siakan ketika Alloh sedang
menyehatkan kita.
Selain itu, sakit pun ternyata merupakan jalan rizki bagi para
dokter dan petugas kesehatan, yang sekaligus menjadi ladang amal
shaleh sekiranya mereka ini ikhlas. Sedangkan bagi kita mencari
obat penyembuh tersebut niscaya menjadi ladang pahala ikhtiar.
Soal sembuh atau tidak, serahkanlah sepenuhnya pada qudrah dan
iradah Alloh. Insya Alloh pahala ikhtiar itu akan didapatkan
sepanjang ikhtiar yang dilakukannya sesuai dengan kehendak dan
ketentuan-Nya.
Semoga Alloh yang benar-benar sedang Menyaksikan dan Menguasai
setiap getaran hati pada diri hamba-hamba pilihan-Nya, senantiasa
menjaga, melindungi, serta memelihara kita dari prasangka buruk
terhadap ketentuan-Nya. Lebih dari itu, kita justru diberi-Nya
kekuatan untuk mampu menikmati dengan penuh kegembiraan atas
segala ketentuan yang Dia tetapkan pada kita]


Sumber: 

Minggu, 05 September 2010

Makna Persahabatan

aku persembahkan buat teman-teman ku semua..

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan
dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan
mempunyai nilai yang indah.

Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi
persahabatan sejati bisa menjadikan kita menjadi lebih baik d hari esok...

Rabu, 01 September 2010

"Ya Allah Aku Telah Jatu Cinta"

Aku jatuh hati,
pada kesahajaanmu...
pada caramu memandang kehidupan,
pada tuturmu,
pada setiap saat kau membimbingku.

Aku jatuh hati,
pada canda tawamu,
saat membujuk ku yg merajuk,
pada caramu menenangkan resah gelisahku,
pada kelegaan memaafkan khilafku.

Aku jatuh hati,
pada kesabaranmu,
menghalau kabut gelap hidupku,

Aku jatuh hati,
pada cintamu yg membebaskan,
pada kepercayaan yang menenangkan..

hahahahhahayyyyyy... !!